Tuesday 27 December 2016

Pengertian Dalam Campuran Beton Bertulang

1) beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang lain,
agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tampa bahan tambah membentuk
massa padat;
2) beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi (2200 – 2500) kg/m3
menggunakan agregat alam yang dipecah;
3) agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi secara alami dari batu
atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran
butir terbesar 5,0 mm
4) agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batu atau
berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai
ukuran butir antara 5 mm – 40 mm
5) kuat tekan beton yang disyaratkan f ,
c adalah kuat tekan yang ditetapkan oleh
perencana struktur (berdasarkan benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm,
tinggi 300 mm);
6) kuat tekan beton yang ditargetkan fcr adalah kuat tekan rata rata yang
diharapkan dapat dicapai yang lebih besar dari f,
c;
7) kadar air bebas adalah jumlah air yang dicampur ke dalam beton untuk
mencapai konsistensi tertentu, tidak termasuk air yang diserap oleh agregat;
8) factor air semen adalah angka perbandingan antara berat air bebas dan berat
semen dalam beton;
9) slump adalah salah satu ukuran kekentalan adukan beton dinyatakan dalam mm
ditentukan dengan alat kerucut abram (SNI 03-1972-1990 tentang Metode
Pengujian Slump Beton Semen Portland);
10) pozolan adalah bahan yang mengandung silica amorf, apabila dicampur dengan
kapur dan air akan membentuk benda padat yang keras dan bahan yang
tergolongkan pozolan adalah tras, semen merah, abu terbang, dan bubukan terak
tanur tinggi
11) semen Portland-pozolan adalah campuran semen Porland dengan pozolan antara
15%-40% berat total camnpuran dan kandungan SiO2 + Al2O3+Fe2O3 dalam
pozolan minimum 70%;
12) semen Portland tipe I adalah semen Portland untuk penggunaan umum tanpa
persyaratan khusus;
13) semen Portland tipe II adalah semen Portland yang dalam penggunaannya
memerlukan ketahan terhadap sulfat dan kalor hidrasi sedang;
14) semen Portland tipe III adalah semen Portland yang dalam penggunaannya
memerlukan kekuatan tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi;
15) semen Portland tipe V adalah semen Portland yang dalam penggunaannya
memerlukan ketahan yang tinggi terhadap sulfat;
16) bahan tambah adalah bahan yang ditambahkan pada campuran bahan pembuatan
beton untuk tujuan tertentu.