Friday 23 December 2016

MITSUBISHI PAJERO VS TOYOTA FORTUNER

Kedua kendaraan ini memang bukan penjelajah berbagai medan sejati seperti Toyota Land Cruiser atau Mitsubishi Pajero. Peruntukkan mereka saat ini lebih humanis, lebih menyasar pada masyarakat urban yang membutuhkan opsi mobil perkotaan, namun memiliki daya jelajah yang lebih.
Mesin yang bertenaga, tentu adalah syarat dasarnya. Namun para peminatnya lebih mementingkan mesin yang fleksibel, dalam artian mesin yang tetap bertenaga namun tetap realistis dalam mengolah bahan bakar. Bahkan sebagian peminat tak segan untuk menjadikan desain yang dinamis, fitur yang mumpuni dan kesan yang mewah saat mempertimbangkan model SUV ini.
Tahun 2016, kedua merek yang paling bersaing di segmen ini, Toyota dan Mitsubishi sama-sama menghadirkan generasi terbaru dari SUV bergenetika urban tersebut. Tak main-main keduanya sama-sama memperlakukan prinsip totalitas untuk menyegarkan lini mereka agar lebih kompetitif.
OTO.com membawa kedua model ini dalam sebuah komparasi. Unit yang dipilih tentu saja adalah varian termewah namun tanpa mementingkan skema penggerak 4x4. Maklum saja, dari data yang diterima dari masing-masing pabrikan, pembeli dua model  notabene justru enggan membawa mobilnya berkubang di lumpur.
Desain
Beberapa tahun lalu, tampilan mobil-mobil yang terlahir sebagai SUV bermesin diesel hanyalah mobil 'pekerja keras' yang tampil ala kadarnya. Hal ini karena fungsi dan utilitasnya lebih diperlukan daripada penampilan. Oleh karena itu pada era tersebut SUV diesel lebih banyak digunakan sebagai mobil-mobil proyek, sebagai kendaraan dinas militer dan instansi pemerintahan.
desain Pajero Sport
Kini SUV diesel mengalami evolusi desain. Bentuk mengotak dan kaku serta fitur apa adanya telah berubah total. Desain eksterior dan interior telah mengalami evolusi drastis. Malah sesuai perkembangan jaman, SUV diesel berani tampil modis, elegan dan trendy di segala sektor. Bahkan unsur kenyamanan dan keamanan penumpang pun lebih diutamakan.
Mitsubishi Pajero Sport terus berbenah di tengah ketatnya kompetisi SUV menengah. Wajah depan dengan tema desain dynamic shield yang sejalan dengan bahasa desain Mitsubishi terbaru, tampak futuristik sekaligus mewah. Headlamp besar meruncing yang dibuat seolah tersambung dengan grille dan airdam membuat tampilan keseluruhan menjadi terkesan pipih. Desain buritan tak kalah uniknya dengan model stoplamp 'tear drop' yang panjang menurun ke bawah. Tarikan garis di samping pun tampak tak biasa. Kaca di pilar D dibuat naik seolah bertingkat dan lagi-lagi tampak pipih.
desain fortuner
Fortuner memiliki pendekatan berbeda dengan lebih menekan desain floating roof yang terlihat di pilar D. Desain yang serba membulat memberi kesan tambun dan besar. Kesan tersebut disiasati model headlamp dan stoplamp pipih tajam. Secara keseluruhan desain Fortuner tampak lebih dewasa, mewah dan elegan ketimbang Pajero Sport.
Sisi interior keduanya mengikuti tema desain eksterior masing-masing. Fortuner tetap terlihat mewah dengan nuansa perpaduan warna coklat dan hitam, dengan beberapa panel dibalut kulit dan lapisan kayu yang serasi. Sementara Pajero Sport yang ingin tampil sporty, justru terkesan terlalu ramai. Warna hitam dipadukan banyak aksen silver dan panel kayu berwarna terang yang justru tampak murahan.
Kenyamanan
Sebagai moda transportasi yang akan digunakan sehari-hari, tentu faktor kenyamanan pada kedua SUV ini turut kami pertimbangkan. Utamanya adalah pada ruang akomodasi, material yang disajikan untuk menunjang kenyamanan, hingga peranti penunjang kenyamanannya.
kokpit komparasi SUV
Ruang terbaik memang ada pada Fortuner. Dengan desain kokpit dan kabin yang bernuansa lebih elegan dengan dasbor yang tegak, mereka sukses membuat ruang di baris pertama lebih optimal. Sedangkan Pajero karena lebih mengedepankan kesan sporty dengan konsol tengah yang tinggi dan terintegrasi dengan dasbor maka ruang penumpang depan harus dikorbankan. Tapi tenang, Pajero Sport membayarnya dengan nuansa lapang dari sunroof.
Untuk baris kedua, Fortuner juga lebih lapang dan menawarkan jok yang lebih suportif dan ergonomis. Bagian sandaran punggungnya jauh lebih tinggi dari Pajero Sport. Pun dengan fleksibilitas ruang, untuk meningkatkan kenyamanan baris ketiga Fortuner, yang notabene sangat kurang lapang, maka baris kedua bisa digeser. Kursi baris kedua yang bisa sliding tak ditemukan pada Pajero Sport, lantaran baris ketiganya sudah cukup akomodatif untuk penumpang dewasa.
Setelah mobil berjalan, sistem suspensinya justru memberikan impresi yang kontradiktif. Pajero Sport membenamkan suspensi yang lebih mumpuni untuk menjaga mobil dari efek limbung yang berlebihan. Fortuner yang sudah mengalami pembenahan besar-besaran di sektor suspensi ternyata belum mampu menghadirkan kenyamanan sekaligus manuver seandal Pajero Sport.
Kepraktisan
Variabel kepraktisan dengan jelas Pajero Sport memenangkannya. Bagaimana tidak, dua kontestan masih menggunakan skema rangka ladder frame, yang notabene akan sulit untuk menciptakan fleksibilitas ruang. Dari generasi ke generasi, para insinyur Mitsubishi sukses menghadirkan bangku ketiga yang fleksibel untuk menciptakan ruang bagasi yang rata lantai ketika bangku dilipat.
Pun di bagian bawah lantai masih terdapat dek tersembunyi yang bisa digunakan untuk meletakkan barang dengan rapi. Sedangkan, Toyota Fortuner tetap menggunakan trik yang sama yakni memaksimalkan pelipatan ke sisi kanan dan kiri dinding mobil untuk memperluas daya angkut bagasi. Namun, Fortuner membayarnya dengan menghadirkan pintu bagasi elektrik untuk memudahkan proses buka-tutupnya.
Sedangkan untuk jumlah saku dan ruang penyimpanan, Fortuner hanya memiliki kelebihan yang tak signifikan yakni di bagian konsol box dasbor di mana ia memiliki kelebihan 1 buah laci tertutup. Sedangkan sisi lain seperti cup holder, arm rest, saku-saku keduanya relatif seimbang.
Fitur
Seperti disebut di atas, parameter fitur turut penting dalam penilaian SUV urban ini. Pasalnya kebanyakan pengguna mengaplikasikan mobil ini sebagai mobil keluarga ataupun tunggangan sehari-hari, alhasil, taburan fitur menjadi pertimbangan.
fitur fortuner
Pada Fortuner terbaru, material kulit membungkus seluruh sisi mulai dari jok, setir, hingga panel dashboard. Lihat saja salah satu tutup kompartemen console box yang berada di dasboard pun terbalut kulit yang nyaman disentuh.
Strategi sama juga sebenarnya digunakan oleh Mitsubishi Pajero dengan material kulit, hanya saja mereka lebih mengedepankan kesan mewah dengan lebih banyak aksen kayu pada sisi panel tengah serta separator. Uniknya, pada Pajero Sport Dakar 4x2 justru kini tak ditemukan setir berbalut material kulit, padahal Fortuner menggunakannya.
fitur pajero
Untuk AC, keduanya sudah menyediakan blower hingga baris ketiga sekalipun. Pun dengan pengaturan AC digital, bedanya Pajero lebih unggul sedikit berkat sistem dual zone-nya. Namun ketika menyebutkan kemampuan entertainmentnya, Fortuner jauh lebih unggul.
Sistem headunit tercanggih dari Toyota dengan koneksi Mirroring, sudah tersedia. Untuk memudahkan akses headunit bahkan sudah disediakan sensor air gesture yang memungkinkan penumpang untuk mengganti channel, lagu, menaik-turunkan volume dengan hanya memainkan gestur tangan di hadapan headunit. Layar milik Fortuner pun lebih besar dengan interface lebih menarik layaknya tablet ketimbang monitor seperti Pajero Sport. Sedangkan untuk fitur navigasi, telefoni, pemutar DVD, keduanya sama-sama memilikinya.
Fitur penunjang kenyamanan pengemudi, keduanya menyertakan jok elektrik, setir dengan teleskopik dan tilt, hingga paddle shift dan kontrol multimedia di kemudi. Perbedaan signifikan ada pada fitur parkir elektrik yang hanya dimiliki Pajero Sport.
Di bagian eksterior, fitur penunjang keamanan berkendara berupa lampu siang hari (DRL) sudah disematkan pada dua model ini. Namun insinyur Pajero nampak lebih berusaha dengan menampilkan DRL berbentuk LED yang senada dengan desainnya.
Performa
Mesin baru 2GD-FTV milik Fortuner VRZ menghasilkan tenaga 148 hp pada 3.400 rpm dan torsi 400 Nm pada 1.600 – 2.000 rpm. Akselerasi dari mesin baru ini hampir tidak berbeda dengan mesin lama 2KD-FTV plus turbo VNT. Padahal torsi berselisih cukup banyak sedangkan tenaga hanya meningkat 6 hp (Fortuner VNT, 142 hp dan 343 Nm). Tapi mesin ini lebih dari cukup untuk dikendarai di dalam kota, dan dengan mudah meluncur cepat di jalan tol. Torsi sudah terasa buas setelah melewati 1.500 rpm dan mulai tersengal-sengal di atas 3.000 rpm. Kecepatan 180 km/jam lama diraih yang mengindikasikan rasio power-to-weight yang kurang ideal.
performa mesin diesel
Kinerja transmisi otomatis baru 6-kecepatan memiliki perpindahan gigi tergolong halus tapi sedikit kesulitan untuk meladeni torsi yang besar. Masih terdeteksi banyak slip, membuat shifting lamban meski saat di-kickdown sekalipun. Hadirnya mode Sequential Switchmatic dan paddle shift tidak banyak membantu. Malah terasa lebih lamban bila dipindahkan secara manual daripada bertahan di posisi D atau S.
Berkendara dalam Eco Mode butuh kesabaran ekstra. Putaran mesin selalu dijaga agar tidak melebihi 2.000 rpm yang berarti transmisi akan cepat berpindah ke gigi tinggi. Sport Mode lebih rasional membuat putaran mesin lebih ringan dan tidak perlu menginjak pedal gas dalam agar segera meluncur. Dalam kondisi macet pun jadi lebih mudah mengimbangi arus lalu lintas di depan.
Pajero Sport khusus varian Dakar juga dibekali mesin baru. Mesin 4N15 menggantikan mesin 4D56 yang tetap ada di varian Exceed, memiliki kapasitas lebih kecil yaitu 2,4-liter yang sama dengan mesin 2GD Fortuner.
Dibantu teknologi MIVEC dan turbo dengan teknologi VGT, tercipta tenaga sebesar 178 hp dengan torsi 430 Nm. Sebagai petugas penyalur daya adalah transmisi otomatis baru 8-kecepatan buatan Aisin dengan tipe TL80NF. Di kelasnya baru Pajero Sport yang dibekali transmisi 8-kecepatan, sementara para rivalnya seperti Ford Everest dan Toyota Fortuner hanya menawarkan 6-kecepatan.
transmisi otomatis
Alhasil penyaluran tenaga yang lebih linear di setiap jenjang percepatan dan torsi yang mudah didapat di putaran masih rendah. Turbo lag dapat diminimalisir berkat rasio gigi yang rapat sehingga tetap terjaga momentum tenaga di rentang putaran mesin yang tepat. Dari data spesifikasi saja Pajero Sport sudah lebih unggul, begitu pula dengan kenyataannya.