Produk
Perencanaan yang perlu
dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan
industri pengolahan adalah:
A. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan
dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta
fungsinya.
B. Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang dapat ditawarkan
oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:
-
Manfaat inti (core benefit): adalah manfaat yang diberikan untuk pemenuhan
terhadap kebutuhan utama konsumen, misalnya kebutuhan berbicara jarak jauh.
-
Manfaat dasar (basic benefit): adalah manfaat dasar yang diberikan untuk
memecahkan masalah kebutuhan utama, misalnya telepon.
-
Manfaat yang
diharapkan (expected benefit): adalah manfaat yang
diharapkan lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan dasar, misalnya telepon yang
dapat dibawa-bawa (HP).
-
Manfaat di atas
harapan (augmented benefit): adalah manfaat yang
dapat diberikan lebih dari yang diharapankan oleh konsumen, misalnya HP yang
dapat digunakan untuk SMS.
-
Manfaat potensial (potential benefit): adalah semua manfaat yang mungkin dapat
diberikan lebih dari sekedar augmented benefit, misalnya HP yang dapat
digunakan sebagai lampu senter, kamera, video
recorder, video calling, fax,
internet, dsb.
C. Kegunaan/Fungsi Produk
-
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan
digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:
§ Convenience goods, yaitu produk yang dibutuhkan
sehari-hari dan mudah didapat, misalnya beras, gula, teh, permen, dll.
§ Shopping goods, yaitu produk-produk yang
dibedakan oleh kon-sumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya. Contohnya
adalah baju, telepon seluler, mobil, dsb.
§ Specialty goods, yaitu produk yang mempunyai
karakteristik unik dan mempunyai merek yang sudah terkenal; misalnya mobil
mewah, jam tangan mewah, dsb.
§ Unsought goods, adalah produk yang kurang
dikenal atau dike-tahui umum tetapi kurang diminati, misalnya asuransi
-
Produk industri, yaitu produk yang biasa
dibeli oleh pelaku usaha produksi lainnya. Biasa dikenal dalam B to B (business to business). Dapat dibagi
dalam 3 golongan, yaitu:
· Bahan baku dan suku cadang:
merupakan bahan mentah yang akan diproses lebih lanjut.
· Barang modal: yaitu
barang-barang yang berumur lebih dari 1 tahun dan tidak untuk dijual belikan.
· Perlengkapan dan jasa bisnis,
yaitu produk tidak tahan lama yang membantu operasional perusahaan.
5.2. Proses
Produksi
Perencanaan proses produksi
pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk
menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan
dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan
deskriptif.
5.3. Kapasitas
Produksi
Perencanaan kapasitas produksi
dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai
dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya,
kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu
pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan.
Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu
(tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi
kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan
rencana produksinya.
Tahun
|
Rencana produksi (dalam unit)
|
|
|
|
|
|
|
5.4. Tanah dan Bangunan
Perencanaan
tanah dan bangunan berkaitan dengan lokasi untuk kan-tor, tempat usaha, pabrik,
gudang, tempat parkir, dll. Untuk keperluan perhitungan kelayakan finansial
usaha, maka perlu diperhitungkan ukuran, harga beli atau sewanya.
5.5. Pemasangan
Sarana Penunjang
Instalasi
sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana
penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.
Jenis Biaya
|
Jumlah Biaya
|
1.
Pemasangan instalasi listrik
|
|
2.
Pemasangan instalasi air (PAM)
|
|
3.
Pemasangan instalasi telepon
|
|
4.
Pemasangan instalasi internet
|
|
5.
Dan lain-lain
|
|
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang :
|
|
5.6. Mesin dan Peralatan
Baik untuk
skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci
sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan
kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Nama Mesin/Peralatan
|
Merk
|
Jumlah Unit
|
Harga
|
Jumlah Harga
|
1.
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
Total Pembelian Mesin/Peralatan
|
|
|
|
|
5.7. Bahan Baku dan Bahan
Pembantu
Nama Bahan Baku
|
Merk
|
Jumlah Unit
|
Harga
|
Jumlah Harga
|
1.
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
Total
Pembelian Bahan Baku
|
|
|
|
|
Perencanaan
bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan
kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier,
kuantitas, harga beli, persyaratan pembe-lian, ketersediaan, dan persediaan.
5.8. Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)
Perencanaan
tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai
kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan persyaratan kerja.
A. Sistem Harian:
Jenis Kegiatan
|
Tarif/Upah per hari
|
Jumlah Tenaga Kerja
|
Jumlah Hari Kerja/Tahun
|
Jumlah (Rp.)
|
1.
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
Total Upah Tenaga Produksi
Sistem Harian
|
|
|
|
|
B. Sistem Borongan
Jenis Kegiatan
|
Tarif/Unit
|
Jumlah Produksi/Tahun
|
Jumlah Harga Beli
|
1.
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
Total Upah Tenaga Produksi
Sistem Borongan:
|
|
|
|
5.9. Biaya Umum Usaha/Pabrik
Sebagai komponen biaya modal
kerja yang terakhir, perlu juga diren-canakan biaya-biaya penunjang (sarana dan
prasarana), misalnya seba-gai berikut:
Jenis
Biaya Umum Usaha/Pabrik
|
Jumlah
Biaya/Tahun
|
1.
Pemeliharaan mesin dan peralatan
|
|
2.
Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb.
|
|
3.
Rekening listrik, air, telepon.
|
|
4.
Pemeliharaan bangunan
|
|
Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun:
|
|