Friday, 23 December 2016
Desain Sumur Resapan
Dinding sumur resapan
menggunakan susunan beton berdiameter
1,0 m yang dilapisi semen, hal ini
dilakukan agar air hujan yang masuk ke
dalam sumur resapan tidak meresap ke
samping (luar dinding), melainkan dapat
seluruhnya meresap ke dasar tanah.
Lubang sumur resapan dibiarkan kosong
agar air hujan yang masuk ke dalam sumur
dapat ditampung seoptimal mungkin. Dasar
sumur resapan sebaiknya menggunakan batu pecah setebal 30 cm. Batu pecah
berfungsi sebagai media pemecah energi
saat air masuk ke dalam sumur. Letak sumur resapan sebaiknya
berjauhan dengan septic tank maupun
sumur gali. Kondisi ini sebagaimana
tercantum pada SNI (Standar Nasioanl
Indonesia) Nomor 03-2453-2002, yang
menentukan jarak antara sumur resapan dan
septic tank minimal 5 meter. Jarak antara
sumur resapan dan sumur gali berjarak
minimal 3 meter. Selain itu jarak antara
sumur resapan dengan pondasi bangunan
lainnya seperti rumah atau pagar rumah
minimal 1 m. Sumur resapan yang paling efektif
memiliki kedalaman kurang dari 3 m.
Apabila kedalaman sumur melebihi 3 m
seperti pada rumah dengan luas atap yang
memiliki range luas atap yaitu 204 - < 279
m
2
, 279 - < 372 m2
, dan 372 - < 485 m2
perlu dibuat sumur resapan paralel,
sedangkan untuk range luas atap lainnya
karena memperoleh kedalaman sumur
resapan kurang dari 3 meter hanya dibuat
satu sumur resapan. Pembuatan sumur
resapan paralel ini dilakukan agar air hujan
yang tertampung dapat lebih maksimal dan
tidak terjadi luapan air hujan yang begitu
besar.