Wednesday 19 October 2016

METODE PENGUKURAN LAHAN

Saat ini metode penentuan posisi suatu titik di permukaan bumi mengalami
kemajuan yang demikian pesat. Hal tersebut ditandai dengan ketersediaan peralatan alat
ukur yang dilengkapi dengan teknologi digital terkini. Pengukuran posisi titik-titik dengan
metode ekstraterestrial mengunakan receiver GPS RTK saat ini sudah banyak digunakan.
Hal tersebut ditunjang oleh kemajuan teknologi sehingga hasil yang diperoleh mempunyai
ketelitian yang tinggi dengan waktu yang relatif singkat. NAVSTAR GPS adalah sistem
radio navigasi dan penentuan posisi dengan menggunakan satelit.
GPS terdiri dari tiga segmen utama yaitu segmen angkasa yang terdiri dari satelitsatelit
yang jumlah keseluruhannya ada 24 buah, segmen kontrol yang terdiri dari 5
stasiun monitor dan pengontrol satelit yang tersebar merata dipermukaan bumi, dan
segmen pengguna yang terdiri dari pemakai GPS yaitu alat-alat penerima (receiver) yang
menerima dan mengolah sinyal serta data waktu dari satelit.

Dalam pengamatan satelit dengan menggunakan receiver GPS, apabila diperlukan
posisi relatif secara Real Time Kinematic (RTK), maka antara kedua antena receiver harus
ada hubungan telekomunikasi yang langsung dan kontinyu. Karena memerlukan
komponen komunikasi elektronik serta software pengolah data yang canggih, maka menjadikan receiver GPS dengan tipe ini agak rumit dan mahal. Disamping itu sebaiknya
dipilih receiver yang dapat mengukur secara kinematic dan mempunyai frekuensi ganda.
Hasil gambar untuk pengukuran lahan geodetik

Terdapat dua macam metode penentuan posisi secara kinematik dengan GPS,
yaitu:
1. Metode differential kinematic positioning. Kelebihan dari metode Penentuan posisi
dengan metode kinematik absolute adalah penentuan posisi kinematik yang
menggunakan metode pangamatan absolut, metode ini tidak memerlukan titik
acuan yang sudah diketahui posisinya dan cukup menggunakan satu receiver saja.
Posisi yang dihasilkan merupakan hasil proses data pseudorange; dan
2. Metode kinematik relatif. Penentuan posisi kinematik yang menggunakan metode
pengamatan relatif/differential, metode ini memerlukan titik acuan yang sudah
diketahui posisi tiga dimensinya sehingga dibutuhkan minimal dua buah receiver.

Posisi yang dihasilkan merupakan hasil proses data pengamatan carrier beat phase
atau data pseudorange. Saat ini penetuan posisi relatif kinematik yang lebih akurat
terletak pada koreksi yang diberikan terhadap hasil ukuran yang dilakukan oleh
station rover. Pesan koreksi dari stasiun acuan dipancarkan lewat radio modem
sebagai data link yang diterima oleh pemakai yang sedang bergerak (rover).

Dengan pesan koreksi tersebut dapat diperoleh deformasi posisi geodetik pada saat
itu juga (instantly) selama pengambilan data lapangan berlangsung. Metode inilah
yang disebut dengan Real Time Kinematic (RTK).

Ketelitian hasil pengukuran dengan GPS RTK:
1. Pengukuran dengan GPS RTK dapat mencapai tingkat akurasi 1-5 cm, dengan
dipengaruhi oleh kondisi area pengukuran berada di area terbuka dan jarak
antara base station ke titik pengamatan <10 km (tergantung jenis/merk GPS
RTK yang digunakan)
2. Lama pengukuran untuk setiap titik pengamatan bisa <1 menit. Untuk kondisi
normal, hanya membutuhkan waktu sekitar 5 detik di setiap titik pengamatan,
dengan catatan receiver dapat menerima minimal 3 sinyal satelit.