Tuesday 18 October 2016

MACAM-MACAM BANGUNAN PENGOLAH LIMBAH

BANGUNAN  PENGOLAH  LIMBAH
  
Berbagai macam bangunan pengolah limbah telah dibuat oleh manusia, baik pengolah limbah cair maupun limbah padat. Bangunan pengolah limbah dapat dibuat didalam ruangan maupun diluar ruangan. Limbah padat maupun limbah cair biasanya dihasilkan oleh rumah tangga maupun industri menurut tempatnya, yang umumnya kesemuanya itu oleh karena akibat aktivitas manusia.
Bangunan pengolah limbah ada beberapa macam, tergantung fungsinya, yaitu :
1.    Kakus Sumuran (Jumbleng).
2.    Tanki Septik (Septictank).
3.    Penyaring Aliran (Trickling Filter).
4.    Pemisah Minyak dan Lemak (Grease and Oil Interceptors).
5.    Instalasi Pengolah Limbah (Waste Water Treatment Plant).

 1.    Kakus Sumuran (Jumbleng)
Bangunan ini digunakan untuk membuang limbah padat manusia (faeces). Pada umumnya dibangun pada daerah dimana lahan yang digunakan masih cukup luas, misalnya di pedesaan, dan pada lingkungan  yang relatif belum cukup memperhatikan lingkungannya, dan dianggap konstruksi relatif lebih murah dibandingkan dengan tangki septik.
Bentuk bangunannya yaitu tanah digali menyerupai sumuran sedalam 2 – 6 meter (dasarnya masih diatas permukaan air tanah yaitu 2 – 6 meter tergantung kondisi tanah setempat, agar tidak mencemari air tanah).
Sedalam 1 – 2 meter dari permukaan tanah, dibuat pasangan batu bata setebal satu batu dengan spesi kedap air, agar muka tanah tidak mudah longsor.  Konstruksi tersebut dapat bertahan (digunakan) sampai 10 tahun pada suatu rumah tangga dengan 6 jiwa, dengan ukuran sumuran Æ 1 meter dengan kedalaman 8 meter. Setelah penuh, limbah padat dapat dikuras atau dibuatkan sumuran baru didekatnya (jarak sumuran baru dengan sumuran lama tergantung jenis tanah dan kepadatan/kestabilannya).

2.    Tanki Septik (Septictank).
Bangunan ini banyak digunakan, baik di kota-kota, kota kabupaten, maupun di kota kecamatan, bahkan mulai merambah di desa-desa. Tangki septik dapat dibangun pada lahan yang tidak terlalu luas, bahkan dapat dibangun didalam ruangan, misalnya dibawah lantai dapur, ruang keluarga bahkan dibawah ruang tamu. Hanya saja bangunan ini memerlukan peresapan untuk membuang kelebihan air yang ada dalam tangki septik, jika kelebihan air tersebut tidak dialirkan ke saluran drainase kota.
Peresapan dapat berupa peresapan sumuran, jika muka air tanah rendah atau peresapan lapangan jika memungkinkan tersedia lahan yang cukup.
Pada daerah perkotaan yang padat penduduknya dan muka air tanah cukup tinggi, kelebihan air dari tangki septik dapat dialirkan menuju drainase kota yang kemudian dialirkan menuju Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL).
Pada daerah perkotaan termasuk kota-kota baru / kota satelit, pengolaan limbah domestik dapat dilakukan secara terpusat, sehingga setiap rumah tidak perlu membuat tangki septik, cukup limbah yang dihasilkan diolah secara terpusat dan profesional, sehingga air tanah pada lingkungan tersebut tidak tercemar.
Bilamana pada setiap rumah, limbah domestik dialirkan menuju drainase kota, seyogyanya pemerintah kota dapat membuat kebijaksanaan menyediakan meteran dan detektor air limbah yang dipasang pada saluran outlet rumah tangga, dimana biaya pembuangan limbah domestik dapat ditentukan dengan jumlah limbah yang dibuang dan kandungan kimianya termasuk bahan-bahan toksik (beracun) untuk menutupi biaya operasional Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) yang dimiliki pemerintah kota.

Tabel : Ukuran Tangki Septik.

UKURAN  (METER)
KAPASITAS (LITER)
A
B
C
D
2.000
2,40
-
0,80
1,00
3.000
2,50
1,20
0,80
1,00
4.000
2,60
1,40
1,00
1,00
5.000
2,60
1,40
1,00
1,25
10.000
3,00
1,50
1,50
1,50
15.000
3,50
1,75
1,75
1,65
20.000
3,80
1,90
2,00
1,80

Tabel : Perhitungan Pendekatan Kapasitas Tangki Septik.
ASAL  SUMBER
KAPASITAS TANGKI SEPTIK (LITER)= TANGKI LUMPUR + TANGKI BUANGAN CAIRAN (HARIAN)
RUMAH TANGGA
Buangan dari W.C
Buangan dari W.C & Dapur
Seluruh Air Buangan
Asumsi : Minimal 5 Orang / Rumah
1500 Liter + 50 Liter / Orang
1800 Liter + 80 Liter / Orang
2000 Liter + 200 Liter / Orang
Rumah Susun & Daerah Pemukiman
2000 Liter + 200 Liter / Orang
Rumah Sakit
3000 Liter +7 50 Liter / Pasien/Bed
Termasuk Buangan Dari Cucian
Hotel & Motel
3000 Liter + 200 Liter / Tamu
Jika tersedia Café + 5 Liter / Tamu
Perkemahan
2000 Liter + 500 Liter / Petak
Pabrik & Perkantoran
2000 Liter + 50 Liter / Pegawai
Jika tersedia kamar mandi + 50 Liter / Pegawai
Sekolahan
2000 Liter + 20 Liter / Orang
Restoran
2000 Liter + 15 Liter / Orang
Tempat Pemandian
2000 Liter + 10 Liter / Pengunjung
Bangunan Umum & Daerah Rekreasi
2000 Liter + 5 Liter / Orang
Peresapan
Air buangan dari tangki septik dapat dialirkan menuju pipa saluran drainase primer atau menuju ke peresapan.
Peresapan dapat dibuat bentuk sumuran atau bentuk lapangan. Peresapan sumuran dapat dibuat pada lokasi dimana kondisi muka air tanah rendah, misalnya sedalam 7 meter dari muka tanah.
Untuk Muka air tanah sedalam kurang dari 2 meter, sebaiknya menggunakan peresapan lapangan.
Peresapan lapangan dapat dibuat berbagai macam bentuk yang tergantung dari tersedianya dana dan luas lahan (tanah) yang tersedia.
Jika lahan untuk peresapan cukup luas, peresapan lapangan dapat dibuat 2, 3 atau 4 lajur. Jika lahan sempit, cukup dibuat 1 lajur saja.
Bahan pipa untuk peresapan lapangan, dapat dibuat dari pipa PVC/UPVC, pipa beton atau pipa tanah liat lokal/pabrik.
Tetapi untuk pipa-pipa tersebut sebaiknya berbentuk pervorasi (berlubang-lubang) yang berfungsi untuk menyebarkan aliran air buangan kesegala arah. Jika tidak didapat pipa bentuk pervorasi, untuk pipa beton maupun pipa tanah liat, maka penyambungan pipa tersebut tanpa spesi (adukan), cukup ditutup dengan batu bata. Sedangkan untuk pipa PVC/UPVC dapat dibuatkan lubang-lubang.


3.    Penyaring Aliran (Trickling Filter).
Bangunan ini digunakan untuk menyaring limbah yang banyak mengandung bahan-bahan organik (bahan yang mudah membusuk), misalnya buangan dari industri kecil makanan (pabrik tahu, tempe, roti, kue, dll), dapat pula digunakan untuk penyaringan dan pengolahan limbah rumah tangga lainnya, seperti limbah dari rumah makan, restoran, hotel, dan sejenisnya.
Penyaringan dilakukan dengan mengisi bak penyaring dengan batu gamping atau terasso atau batu bintang, pecahan batu bata, keramik, genteng, atau sejenisnya sebagai bahan penyaring yang memungkinkan batu penyaring tersebut dapat tumbuh jasad renik (mikro organisme) yang dapat memakan bahan-bahan organik yang dikandung limbah tersebut.
Jasad renik akan berkembangbiak pada seluruh permukaan batu-batu tersebut manakala pada limbah tersebut tidak disertai dengan bahan-bahan disinfektan (seperti karbol, kreoline, dll) yang akan dapat mematikan jasad renik tersebut.
Konstruksi dapat dibuat dari pasangan batu bata kedap air serta plaster luar dan dalam kedap air, atau dari beton bertulang serta tutup dari plat beton bertulang.
 
4. Pemisah Minyak dan Lemak (Grease and Oil Interceptors).
Bangunan tersebut digunakan untuk menampung limbah yang mengandung sejumlah lemak (gajih) atau gemuk, misalnya limbah dari cucian dapur, cucian piring dan sejenisnya dari restoran dan hotel, industri makanan yang limbahnya cenderung berlemak, industri penyembelihan hewan, dll.
Pada gambar dibawah ini menunjukkan ruang-ruang penyekat yang menampung zat-zat apung, dan anak panah yang semakin mengecil yang mengindikasikan meningkatnya kejernian air terhadap zat-zat tersebut.

5. Instalasi Pengolah Limbah (Waste Water Treatment Plant).
Instalasi pengolah limbah ini cocok untukmengolah limbah cair dari asrama, hotel-hotel, perkantoran bahkan limbah cair non medis dari rumah sakit. Konstruksi dapat dibuat dari pasangan batu bata kedap air atau pasangan beton bertulang, dilengkapi bak penampung, ruang pompa dan pompa serta splinker (pemancar air).