Sunday 23 October 2016

DRAINASE

Drainase  merupakan  sebuah  sistem  yang  dibuat  untuk  menanggulangi persoalan  kelebihan  air  yang  berada  di  atas  permukaan  tanah.  Kelebihan  air dapat  disebabkan  intensitas  hujan  yang  tinggi  atau  akibat  durasi  hujan  yang tinggi.  Drainase  adalah  lengkungan  atau  saluran  air  di  permukaan  atau  di bawah  tanah,  baik  yang  terbentuk  secara  alami  maupun  dibuat  oleh  manusia (wikipedia,2014). Bangunan  sistem  drainase  terdiri  dari  saluran  penerima  (interceptor  drain), saluran  pengumpul  (collector  drain),  saluran  pembawa  (conveyor  drain), saluran  induk  (main  drain)  dan  badan  air  penerima  (receiving  water).    Di sepanjang  sistem  sering  dijumpai  bangunan  lainnya,  seperti  gorong-gorong, siphon, pelimpah, bangunan terjun dan stasiun pompa (Suripin, 2004).  Persyaratan  dalam  perencanaan  drainase  adalah  sebagai  berikut  :
1.  Perencanaan  drainase  harus  sedemikian  rupa  sehingga  fungsi  fasilitas drainase  sebagai  penampung,  pembagi  dan  pembuang  air  sepenuhnya berdaya  guna  dan  hasil  guna.
2.  Pemilihan  dimensi  dari  fasilitas  drainase  harus  mempertimbangkan faktor  ekonomi  dan  faktor  keamanan.
3.  Perencaan  drainase  harus  mempertimbangkan  segi  kemudahan  dan nilai  ekonomis  terhadap  pemeliharaan  sistem  drainase  tersebut. Dalam  merencanakan  drainase  permukaan  jalan  dilakukan  perhitungan debit  aliran  (Q)  perhitungan  dimensi  serta  kemiringan  selokan  dan gorong-gorong,  rumus-rumus,  tabel,  grafik  serta  contoh  perhitungannya. (SNI  03-3424  :  Tata  Cara  Perencanaan  Drainase  Permukaan  Jalan, 1994)

B.      Saluran  Drainase  Box  Culvert
Saluran  Box  Culvert    adalah  saluran  gorong-gorong  dari  beton  bertulang  yang berbentuk  kotak  yang  memiliki  sambungan  pada  setiap  segmennya  sehingga bersifat  kedap  air.  Box  Culvert  ini  umumnya  digunakan  untuk  saluran drainase.  Ukuran  yang  besar  bisa  digunakan  sebagai  jembatan (wikipedia,2013).

Box  Culvert  sudah  menjadi  tren  dalam  berbagai  pembangunan  drainase  di perkotaan  karena  mempunyai  banyak  keunggulan,  diantaranya  : 1.  Lebih  ringan  dalam  pemasangan  (instal),  karena  ada  2  komponen  yang terpisah,  sehingga  biaya  alat  install  dapat  ditekan. 2.  Pemasangan  lebih  mudah  dan  lebih  cepat. 3.  Terdapat  Quick  Lay  Joint  System  (plat  besi  join)  yang  membuat  struktur akan  lebih  kokoh  dan  kuat  terhadap  kemungkinan  adanya  penurunan setempat  dari  pondasi. 4.  Mudah dipindahkan  dari  satu  titik  ke  titik  lain.

C.      Hidrologi Hidrologi  (berasal  dari  Bahasa  Yunani:  hydros  =  air  dan  logos  =  ilmu, Hydrologia,  "ilmu  air")  adalah  cabang  ilmu  teknik  sipil  yang  mempelajari pergerakan,  distribusi,  dan  kualitas  air  di  seluruh  Bumi,  termasuk  siklus hidrologi dan sumber daya air. Hidrologi  adalah  ilmu  yang  mempelajari  tentang  seluk  beluk  dan  perjalanan air  di  permukaan  bumi.  Hidrologi  dipelajari  orang  untuk  memecahkan masalah–masalah  yang  berhubungan  dengan  keairan,  seperti  manajemen  air, pengendalian  banjir,  dan  perencanaan  bangunan  air.  Hidrologi  biasanya  lebih diperuntukkan  untuk  masalah–masalah  air  di  daratan.  Artinya  hidrologi biasanya  tidak  diperuntukkan  untuk  perhitungan  yang  ada  hubungannya dengan air laut.

Siklus  hidrologi  adalah  suatu  rangkaian  proses  yang  terjadi  dengan  air  yang terdiri  dari  penguapan,  presipitasi,  infiltrasi  dan  pengaliran  keluar  (out  flow). Penguapan  terdiri  dari  evaporasi  dan  transpirasi.  Uap  yang  dihasilkan mengalami  kondensasi  dan  dipadatkan  membentuk  awan  yang  nantinya kembali  menjadi  air  dan  turun  sebagai  presipitasi.  Sebelum  tiba  di  permukaan bumi  presipitasi  tersebut  sebagian  langsung  menguap  ke  udara,  sebagian tertahan  oleh  tumbuh-tumbuhan  (intersepsi)  dan  sebagian  mencapai permukaan tanah. Air  yang  sampai  ke  permukaan  tanah  sebagian  akan  berinfiltrasi  dan  sebagian lagi  mengisi  lekuk-lekuk  permukaan  tanah  kemudian  mengalir  ke  tempat yang  lebih  rendah  (runoff),  masuk  ke  sungai-sungai  dan  akhirnya  ke  laut. Dalam  perjalananya  sebagian  akan  mengalami  penguapan.  Air  yang  masuk  ke dalam  tanah  sebagian  akan  keluar  lagi  menuju  sungai  yang  disebut  dengan aliran  intra  (interflow).  Sebagian  akan  turun  dan  masuk  ke  dalam  air  tanah yang  sedikit  demi  sedikit  dan  masuk  ke  dalam  sungai  sebagai  aliran  bawah tanah (groundwater flow).