Pelabuhan Pontianak sebagai pelabuhan kelas I dan
pintu gerbang perekonomian di Provinsi Kalimantan Barat merupakan Pelabuhan
terbesar di pulau Kalimantan. Hinterland Pelabuhan Pontianak adalah
Provinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah ± 146.807 Km². Pelabuhan ini
memiliki 2 (dua) lahan terpisah yaitu Pelabuhan Dwikora
(kota) dan Pelabuhan Pangkalan Nipah
Kuning, yang keduanya terpisah sejarak + 5 km terletak di Sungai Kapuas
Kecil dan termasuk dalam wilayah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
Lokasi Terminal Pontianak dan Terminal Nipah Kuning secara jelas dapat dilihat pada Gambar II.1.
Gambar II.1 Lokasi Pelabuhan Dwikora & Pelabuhan Pangkalan Nipah
Kuning.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Bersama,
Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 1988 dan Nomor KM.
73 Tahun 1988, Pelabuhan Pontianak memiliki DLKR Daratan yang berada pada
posisi koordinat 00°00’49,81 - 00°01’05,00” LS dan 109°20’10,19” -
109°20’27,67” BT. Sedangkan DLKR perairan dan DLKP Pelabuhan Pontianak berada
di antara posisi koordinat 00°01’06” - 00°06’57” LS dan 109°03’11” - 109°21’03”
BT. Batas – batas DLKR dan DLKP tersebut disajikan dalam Gambar II.2 berikut.
Gambar II.2 Posisi DLKR dan DLKP eksisting Pelabuhan Pontianak.
Beberapa
pelabuhan penting lainnya yang terdapat di Propinsi Kalimantan Barat yang relatif
lebih kecil dari Pelabuhan Pontianak adalah pelabuhan‐pelabuhan yang berada di
sebelah Utara dan Selatan Pelabuhan
Pontianak. Beberapa pelabuhan di
sebelah utara antara lain Pelabuhan Merbau, Pelabuhan Sintete,
Pelabuhan Singkawang, Pelabuhan Pemangkat dan Pelabuhan Sambas. Sementara beberapa pelabuhan
di sebelah Selatan antara lain Pelabuhan
Telok Air, Pelabuhan Ketapang, Pelabuhan Kendawangan, Pelabuhan Telok Melano dan Pelabuhan Karimata.
Total
panjang alur Pelabuhan Pontianak mencapai ± 17
mile dengan kedalaman -4,0 m LWS,
dan luas kolam pelabuhannya adalah ± 2,7 Ha yang merupakan bagian dari Sungai
Kapuas, sehingga alur kolam pelabuhan ini juga dilintasi lalu lintas Sungai
Kapuas. Data alur dan kolam Pelabuhan Pontianak secara lebih jelas disajikan
pada Tabel II.1 dan Tabel II.2.
Tabel II.1 Data
Alur Pelabuhan Pontianak.
Sumber : PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Tabel II.2 Data
Kolam Pelabuhan Pontianak.
LOKASI
|
SPESIFIKASI
|
PANJANG
|
LEBAR
|
LUAS
|
KEDALAMAN
|
M
|
M
|
M2
|
M LWS
|
Pelabuhan Dwikora / Pontianak
|
812
|
34
|
27.608
|
-6,0
|
Pelabuhan Kawasan Nipah Kuning
|
140
|
34
|
4.760
|
-4,0
|
Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Total
fasilitas tambatan (dermaga) yang dimiliki Pelabuhan Pontianak mencapai 952 m dengan kedalaman perairan di depan dermaga
sekitar -4,0 hingga -6,0 m LWS. Di Pelabuhan Dwikora
fasilitas dermaga terbagi menjadi 8 dermaga, dan di Pelabuhan Pangkalan Nipah
Kuning terbagi menjadi 2 dermaga. Secara lebih jelas deskripsi fasilitas dermaga
Pelabuhan Pontianak diuraikan pada
Tabel II.3 berikut.
Tabel II.3 Data
Tambatan Pelabuhan Pontianak dan Kawasan
NO
|
DERMAGA
|
SPESIFIKASI
|
PANJANG
|
LEBAR
|
LUAS
|
KEDALAMAN
|
M
|
M
|
M²
|
M LWS
|
1
|
PELABUHAN DWIKORA
|
|
|
|
|
|
Dermaga Boat Jetty 01
|
55,00
|
5,00
|
275,00
|
-2,5
|
|
Dermaga 01
|
125,00
|
20,00
|
2.500,00
|
-6,0
|
|
Dermaga 02
|
75,00
|
20,00
|
1.500,00
|
-6,0
|
|
Dermaga 03
|
117,00
|
10,00
|
1.170,00
|
-6,0
|
|
Dermaga 04
|
100,00
|
35,00
|
3.500,00
|
-6,0
|
|
Dermaga 05
|
100,00
|
25,00
|
2.500,00
|
-6,0
|
|
Dermaga 06
|
90,00
|
25,00
|
2.250,00
|
-6,0
|
|
Dermaga 07
|
103,00
|
24,00
|
2.472,00
|
-6,0
|
|
Dermaga 08
|
102,00
|
24,00
|
2.448,00
|
-6,0
|
|
SUB TOTAL
|
867,00
|
|
18.165,00
|
|
2
|
NIPAH KUNING
|
|
|
|
|
|
Dermaga 01
|
70,00
|
10,00
|
700,00
|
-4,0
|
|
Dermaga 02
|
70,00
|
10,00
|
700,00
|
-4,0
|
|
SUB TOTAL
|
140,00
|
|
1.400,00
|
|
|
TOTAL
|
1007,00
|
|
19.565,00
|
|
Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Adapun untuk fasilitas gudang, lapangan
konvensional, dan lapangan penumpukan petikemas (open yard) yang
dimiliki oleh Pelabuhan Pontianak secara
umum disajikan pada Tabel II.4 berikut ini.
Tabel II.4 Data
Gudang, Lapangan Konvensional,dan Lapangan Petikemas
NO
|
LAPANGAN/GUDANG
|
SPESIFIKASI
|
PANJANG
|
LEBAR
|
LUAS
|
M
|
M
|
M²
|
1
|
GUDANG
|
|
|
|
|
a. Pelabuhan Pontianak
|
|
|
|
|
Gudang 02
|
50
|
35
|
1.750
|
|
Gudang CFS 01 di
CY 05
|
66
|
40
|
2.640
|
|
b. Pelabuhan
Pangkalan Nipah Kuning
|
|
|
|
|
Gudang
|
50
|
15
|
750
|
|
SUB TOTAL
|
|
|
5.140
|
Tabel II.5 Data
Gudang, Lapangan Konvensional,dan Lapangan Petikemas
(lanjutan)
NO
|
LAPANGAN/GUDANG
|
SPESIFIKASI
|
PANJANG
|
LEBAR
|
LUAS
|
M
|
M
|
M²
|
2
|
LAPANGAN KONVENSIONAL DAN USTER (USAHA TERMINAL)
|
|
|
|
|
a. Pelabuhan Pontianak
|
|
|
|
|
Lapangan 01
|
125
|
29
|
3.667
|
|
Lapangan 02
|
100
|
62
|
6.150
|
|
Lapangan 03
|
117
|
67
|
7.850
|
|
Lapangan 04
|
100
|
60
|
6.040
|
|
Lapangan 05
|
100
|
74
|
7.450
|
|
b. Pangkalan Nipah Kuning
|
|
|
|
|
Lapangan
|
192
|
136
|
25.112
|
|
SUB TOTAL
|
|
|
56.269
|
|
|
|
|
|
3
|
LAPANGAN PETIKEMAS
|
|
|
|
|
Pelabuhan Pontianak
|
|
|
|
|
Lapangan 06
|
90
|
85
|
7.650
|
|
Lapangan 07
|
100
|
129
|
12.942
|
|
Lapangan 08
|
122
|
40
|
4.889
|
|
Lapangan 09 (Eks.
Aspalindo)
|
121
|
68
|
8.217
|
|
Lapangan Parkir Alat B/M
|
60
|
30
|
1.800
|
|
SUB TOTAL
|
|
|
35.498
|
Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Peralatan
untuk pelayanan kapal dan barang di Pelabuhan Pontianak terdiri atas peralatan
apung, peralatan terminal konvensional, peralatan terminal petikemas dan
peralatan pendukung terminal lainnya. Spesifikasi masing-masing jenis peralatan
dapat dilihat dari Tabel II.5 berikut.
Tabel II.6 Data Peralatan Pelabuhan Pontianak
NO
|
PERALATAN
|
JUMLAH
|
A
|
ALAT BONGKAR MUAT
|
1
|
Quay Container Crane (QCC)
|
3 Unit
|
2
|
RMGC
|
4 Unit
|
3
|
Gantry Jib Crane
|
2 Unit
|
4
|
Reach Stacker
|
4 Unit
|
5
|
Top Loader
|
- Unit
|
6
|
Side Loader
|
5 unit
|
7
|
Mobil Crane
|
1 Unit
|
8
|
Forklift
|
4 Unit
|
|
9
|
Head Truck
|
19 Unit
|
|
10
|
Tronton
|
4 Unit
|
|
11
|
Chassis
|
17 Unit
|
|
B
|
ALAT APUNG
|
|
1
|
Kapal Tunda
|
2 Unit
|
|
2
|
Kapal Pandu
|
2 Unit
|
|
3
|
Kapal Kepil
|
1 Unit
|
|
Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Alur masuk dan keluar kapal di Terminal Pontianak
harus melalui Sungai Kapuas Kecil dengan jarak mencapai 31 km dari muara hingga ke Pelabuhan Pontianak dan 26 km ke Pangkalan Nipah Kuning. Alur tersebut dapat melayani kapal dengan
draft maksimum 4 meter pada saat muka air rendah, dan dapat mengakomodasi kapal
dengan draft 5 meter pada saat muka air tinggi. Dengan lebar alur yang
bervariasi dari 40 meter hingga 60 meter, maka kapal yang
keluar-masuk melalui alur tersebut wajib pandu untuk kapal diatas 500 GT.
Trafik Pelabuhan Pontianak terdiri dari kunjungan
kapal, arus barang, throughput
petikemas, dan arus penumpang.
1.2.1 Arus Kunjungan Kapal
Berdasarkan data tahun 2004-2012, jumlah pelayaran dalam
negeri, kapal negara dan pelayaran rakyat mengalami peningkatan
yang signifikan. Sedangkan untuk pelayaran
luar negeri cenderung mengalami fluktuasi penurunan
di setiap tahunnya. Data lengkap dan ilustrasi grafik dapat dilihat pada Tabel II.6, Gambar II.3 dan Gambar II.4.
Tabel II.7 Arus Kunjungan Kapal di Pelabuhan Pontianak
Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Gambar II.3 Arus Kunjungan Kapal Pelabuhan Pontianak dalam Gross Tonnage (GT).
Gambar II.4 Arus Kunjungan Kapal Pelabuhan Pontianak dalam
Unit.
Dari
grafik di atas dapat dilihat bahwa pelayaran dalam negeri mendominasi arus
kunjungan kapal di Pelabuhan Pontianak. Sejak tahun 2004 hingga tahun 2010
kunjungan kapal konsisten berada di kisaran 2.500 unit per tahun, dan pada
tahun 2011 mengalami kenaikan hingga
4.000 unit kunjungan kapal. Setelah itu, mengalami
penurunan signifikan hingga mencapai angka 3.500 unit. Hal ini terjadi karena
telah diterapkannya sistem berthing windows untuk setiap kapal yang akan sandar
di dermaga. Dengan penerapan sistem ini, maka tidak ada lagi kapal yang
menunggu waktu untuk sandar (zero waiting time).
Sedangkan
untuk pelayaran luar negeri, sejak tahun 2004
hingga tahun 2012 jumlah kunjungan kapal menunjukan fluktuasi
penurunan yang signifikan. Pada tahun 2004 kunjungan kapal mencapai angka 500 unit
dan mengalami penurunan hingga
tahun 2012 kunjungan kapal tidak lebih dari 250 unit.
Untuk
pelayaran rakyat data 2 tahun terakhir menunjukan peningkatan jumlah kunjungan
kapal, sedangkan untuk pelayaran perintis dan pelayaran kapal negara/tamu
jumlah kunjungan kapal 2 tahun terakhir menunjukan penurunan.
Berdasarkan data tahun 2007-2012, jumlah barang dalam
negeri yang dibongkar di pelabuhan Pontianak mengalami peningkatan yang
signifikan, hingga
mencapai 4.700.000 ton. Sementara itu untuk barang dalam negeri yang muat di
Pelabuhan serta barang ekspor impor tidak mengalami peningkatan yang
signifikan. Data lengkap arus barang
berdasarkan perdagangan luar negeri dan domestik dapat dilihat padaTabel II.7 dan Gambar II.5. Sedangkan
data arus barang berdasarkan
kemasan dapat dilihat pada Tabel II.8
dan Gambar II.6.
Tabel II.8 Arus
Barang Berdasarkan Perdagangan Luar Negeri dan Domestik
Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Gambar II.5 Grafik Arus Barang Berdasarkan
Perdagangan Luar Negeri dan Domestik
Dari grafik
di atas dapat dilihat bahwa arus barang yang melewati Pelabuhan Pontianak
didominasi oleh perdagangan domestik (dalam negeri) dengan kegiatan bongkar.
Kondisi arus barang tersebut menunjukan peningkatan yang sangat signifikan
selama 2 tahun terakhir dengan volume barang yang hampir mencapai 5 juta ton
pada tahun terakhir (2012).
Sedangkan
untuk arus barang perdagangan luar negeri baik impor maupun ekspor, selama 5
tahun terakhir tidak menunjukan perubahan yang signifikan dengan nilai volume
kurang dari 1 juta ton setiap tahunnya di bawah volume perdagangan dalam
negeri.
Tabel II.9 Arus
Barang Berdasarkan Kemasan
Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Gambar II.6 Grafik
Arus Barang Berdasarkan Kemasan.
Dari
grafik pada gambar di atas dapat dilihat bahwa dalam 2 tahun terakhir volume
arus barang cenderung naik untuk semua kemasan kecuali curah kering. Dari
sekian jenis kemasan barang yang ada, barang dengan kemasan petikemas selalu
berada pada volume tertinggi dengan pertumbuhan yang paling tajam.
Untuk Pelabuhan Pontianak sendiri, arus barang dalam petikemas telah sangat padat,
yaitu mencapai lebih dari 184.557 TEU’s
pada tahun 2012. Pada tahun 2011,
Yard Occupancy Ratio (YOR) dari
pelabuhan tersebut telah mencapai 103% yang berarti sejak tahun tersebut volume petikemas yang masuk dan keluar telah
melebihi batas kapasitas pelabuhan, dan data dua tahun terakhir menunjukan
bahwa jumlah petikemas
yang dilayani terus
mengalami peningkatan,
baik bongkar atau pun muat. Data lengkap arus petikemas di Pelabuhan
Pontianak dapat dilihat pada Tabel II.9 dan Gambar II.7.
Tabel II.10 Data
Arus PetiKemas Pelabuhan Pontianak (Box)
Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Gambar II.7 Grafik Arus Petikemas Pelabuhan Pontianak (Box)
1.2.3 Arus Penumpang
Pada tahun 2004 hingga tahun 2011, arus penumpang yang masuk/keluar
melalui Pelabuhan Pontianak mengalami kenaikan
yang berfluktuasi hingga mencapai 156.077 orang untuk embarkasi, sementara
untuk debarkasi mencapai angka 215.618 orang. Kemudian, pada
tahun 2012 mengalami penurunan signifikan hingga mencapai
angka 84.503 orang untuk embarkasi dan untuk
debarkasi 103.209 orang. Data lengkapnya
dapat dilihat pada Tabel II.10 dan Gambar II.8.
Tabel II.11 Data
Arus Penumpang Pelabuhan Pontianak 2004 – 2012
Sumber: PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Gambar II.8 Grafik Arus Penumpang Dalam Negeri.
Pola operasi yang terjadi pada saat ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
1.
Utilisasi pemakaian
fasilitas antara lain sebagai berikut :
a.
Berth Occupancy Ratio
(BOR) = 59,29 %
b.
Storage Occupancy Ratio
(SOR) = 99,82 %
c.
Yard Occupancy Ratio
(YOR) di TPK = 107,48 %
2.
Waktu yang dibutuhkan
kapal untuk dapat dilayani oleh Pandu (Waiting Time) adalah selama 0,09 jam.
Dan waktu yang dibutuhkan kapal untuk sandar ke dermaga (Approaching Time pandu
laut dan pandu bandar) adalah 3,63 jam.
3.
Aktifitas bongkar/muat di
dermaga (Berthing Time) untuk satu kapal umumnya dalam negeri membutuhkan waktu
selama 39 jam, sementara untuk luar negeri membutuhkan waktu 35 jam. Secara
keseluruhan, waktu pelayanan kapal sejak permintaan pelayanan pandu hingga
meninggalkan pelabuhan (Turn Round Time) adalah 77,51 jam untuk pelayaran luar
negeri dan 147,30 jam untuk pelayaran dalam negeri.
4.
Jadual kedatangan kapal khususnya
petikemas telah direncanakan setiap bulannya dengan menggunakan sistem Berthing
Windows.
5.
Produktifitas container
crane di dermaga 07 & 08 pada saat melakukan bongkar muat container per
jamnya adalah 17 BCH. Sementara produkifitas
Jib Crane di dermaga 04, 05 & 06 adalah 12 BCH.
6.
Prosentase bongkar dan
muat petikemas di Pelabuhan Pontianak relatif sama (bongkar 92.331 TeUS, muat
92.226 TeUS). Jumlah total petikemas kosong (empty container) adalah 29 % dari
total troughput container yang ada di Pelabuhan Pontianak, dimana 27 % nya
merupakan proses muat sedangkan sisanya (2 %) adalah pada saat bongkar. Dari hal
ini diperoleh kesimpulan bahwa cargo barang yang masuk ke Pelabuhan Pontianak
lebih besar dibanding yang keluar.
7.
Dwelling
time di Pelabuhan Pontianak bervariasi, namun apabila
dirata-rata sekitar 5 hari.
8.
Padatnya petikemas di Pelabuhan Pontianak dikarenakan antara lain :
-
Murahnya biaya penumpukan petikemas di lapangan
pelabuhan dibandingkan dengan pemilik barang harus membuat sebuah gudang/depo
petikemas.
-
Belum tersedianya
gudang/depo diluar pelabuhan.
-
Infrastruktur jalan (kapasitas)
kurang memadai.
-
Pembatasan waktu truck
trailer beroperasi dijalan dalam kota.
-
Pembatasan waktu kerja di
gudang pemilik barang.
9.
Secara garis besar proses
bongkar muat barang, kendaraan dan penumpang di Pelabuhan Pontianak dibagi
dalam 3 (tiga) terminal antara lain :
a.
Terminal petikemas (CY
06, 07 dan 08); Mencakup kegiatan Loading, Unloading, Receiving/Delivery dan
Reefer container.
b.
Usaha terminal (CY 02, 03,
04 dan 05); Mencakup kegiatan Stripping, Stuffing, Loading, Unloading,
Receiving/Delivery dan Penumpukan empty container.
c.
Terminal penumpang dan
roro (Dermaga 01 dan 02); Mencakup kegiatan bongkar muat kendaraan, Debarkasi
dan Embarkasi penumpang,
10.
Gudang penumpukan barang
konvensional dan gudang konsolidasi stuffing antara lain :
a.
CFS 01; Mencakup kegiatan
jasa penumpukan barang untuk kegiatan stuffing ex-tongkang dan ex-truck.
b.
Gudang 02; Mencakup
kegiatan penumpukan barang konvensional general cargo & bag cargo.